PERSETUJUAN ANAK GADIS DALAM PERKAWINANNYA MENURUT PANDANGAN IBNU QAYYIM AL-JAUZIYYAH

AKLIMA, 202011002 (2016) PERSETUJUAN ANAK GADIS DALAM PERKAWINANNYA MENURUT PANDANGAN IBNU QAYYIM AL-JAUZIYYAH. Skripsi thesis, IAIN ZAWIYAH COTKALA LANGSA.

[img]
Preview
Text
1_7-PDF_SKRIPSI AKLIMA.pdf

Download (196Kb) | Preview

Abstract

Nama: Aklima, NIM: 521100309, Judul Skripsi: “Persetujuan Anak Gadis dalam Perkawinannya Menurut Pandangan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah”. Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Oleh karena itu, prinsip pembinaan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah harus dibangun sejak memilih calon istri atau suami. Islam sudah mengatur bagaimana tahapan ketika melakukan perkawinan, dimulai dari pemilihan jodoh, sampai membangun sebuah keluarga semunya sudah jelas di atur dalam Islam. Namun di masa sekarang ini ada perbedaan dikalangan ulama mengenai persetujuan anak gadis dalam perkawinannya. Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah melarang para wali menikahkan anak gadis yang sudah dewasa tanpa mendapat persetujuan dari anak gadisnya terlebih dahulu. Dengan demikian peran seorang anak gadis sangat besar terhadap proses perkawinannya terhadap calon suami yang dipilihnya atau keinginannya untuk melakukan perkawinan. Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: bagaimana pandangan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah tentang persetujuan anak gadis dalam perkawinannya? dan bagaimana relevansi pemikiran Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dengan pemikiran masyarakat di Indonesia?. Sedangkan tujuan dari penelitian ini, yaitu: untuk mengetahui pandangan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah tentang persetujuan anak gadis dalam perkawinannya dan untuk mengetahui relevansi pemikiran Ibnu Qayyim alJauziyyah dengan pemikiran masyarakat di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan murni (library research). Sumber data primernya berupa pemikiran tentang persetujuan anak gadis dalam perkawinannya menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam bukunya Zaadul Ma’ad Fi Hadyi Khairil ‘Ibad (Bekal Perjalanan ke Akhirat) Jilid VI, terjemahan dari kitab asli I’lamul Muwaqi’in an Rabbil ‘alamin (Panduan Hukum Islam) Jilid 1-4. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah buku-buku karangan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dan sumber tertulis lainnya yang mempunyai relevansi dengan kajian ini. Dalam menganalisis data dan materi yang disajikan menggunakan teknik content analysis. Content analysis (pendekatan analisis isi) merupakan suatu langkah yang ditempuh untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang atau simbol-simbol. Hasil penelitian dari skripsi ini antara lain: 1) Menurut Ibnu Qayyim AlJauziyyah, anak gadis lebih diberi kebebasan dalam menentukan pilihan. Wali tidak berhak memaksanya untuk menikah. Sebaliknya, jika seorang anak gadis menginginkan menikah dengan orang yang sudah menjadi pilihannya, maka orang tua sekalipun tidak berhak menahan atau menolak untuk menikahkan atau memberi izin kepada mereka. Pertanda izin seorang anak gadis dalam peretujuannya dalam menikah adalah “diamnya”, 2) Pemikiran Ibnu Qayyim AlJauziyyah dengan pemikiran masyarakat di Indonesia sangat relevan karena Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menggunakan konsep “maslahat” (mementingkan kebaikan), yaitu maslahat Syari’ah. Dengan konsep maslahat sebagai faktor penetapan hukum maka menjadikan hukum bersifat fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perubahan sosial.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I: Drs. H. Abdullah AR, MA Pembimbing II: Syafieh, M.Fil.I
Uncontrolled Keywords: ANAK GADIS, MUNAKAHAT
Subjects: Hukum Islam > Fiqih
Hukum Islam > Munakahat
Divisions: Fak. Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga Islam)
Depositing User: mrs Editor Pustaka
Date Deposited: 10 Oct 2017 02:50
Last Modified: 10 Oct 2017 02:50
URI: http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/992

Actions (login required)

View Item View Item