STUDI ANALISIS PANDANGAN MAZHAB SYAFI’I TENTANG WASIAT KEPADA PEMBUNUH

AHMAD NABAWI, 521100388 (2015) STUDI ANALISIS PANDANGAN MAZHAB SYAFI’I TENTANG WASIAT KEPADA PEMBUNUH. Skripsi thesis, IAIN ZAWIYAH COTKALA LANGSA.

[img]
Preview
Text
1_7-PDF_SKRIPSI.pdf

Download (174Kb) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul “Studi Analisis Pandangan Mazhab Syafi’i Tentang Wasiat Kepada Pembunuh”. Penelitian ini beranjak dari pentingnya wasiat sebagai salah satu sendi terpenting dalam Islam, sebagai jalan untuk menghadirkan rasa kasih sayang dan mempererat silaturrahim antar sesama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hukum wasiat kepada pembunuh menurut pandangan Mazhab Syafi’I serta mengetahui metode istinbat yang digunakan Mazhab Syafi’i dalam menetapkan hukum wasiat kepada pembunuh. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan pendekatan normatif dan bersifat deskriptif analasis yaitu dengan mendeskripsikan pendapat-pendapat para ulama melalui kitab-kitab karangan para ulama mazhab Syafi’i sebagai data primer seperti al-Umm dan ar-Risalah karangan imam Syafi’i sendiri, Ma’ani al- Badi’ah karangan Muhammad ar-Rimi, al-Iqna’ dan Mughni al-Muhtaj karangan Khatib Syarbaini, Minhaj at-Thalibin karangan an-Nawawi, al-Wajiz karangan al- Ghazali serta syarahannya al-Aziz/Syarah Kabir karangan ar-Rafi’i dan lain-lain dari kitab-kitab karangan para ulama mazhab Syafi’i sebagai data pendukung penulis mengambil dari kitab-kitab lain yang dianggap memiliki informasi mengenai penelitian ini. Sebagai hasil dari penelitian ini, penulis mendapati ada tiga pendapat mengenai wasiat kepada pembunuh menurut mazhab Syafi’i, yaitu sah, tidak sah/batal serta sah dan batalnya wasiat dengan melihat kapan pembunuhan itu dilakukan, jika dilakukan sebelum wasiat maka sah, namun jika setelah wasiat maka batal. Dalam menetapkan pendapatnya, mazhab Syafi’i menggunakan metode qiyas yaitu menyerupakan far’u wasiat dengan asal lain yang dianggap memiliki persamaan. Pendapat yang menyatakan keabsahannya mengqiyaskan wasiat kepada hibah atau hukum pemindahan kepemilikan lainnya dengan illat ijab qabul yang menjadi syarat antara keduanya. Pendapat yang menyatakan batal mengqiyaskan wasiat kepada hukum waris dengan illat sahnya pelaksanaan keduanya ketika pemilik harta telah meninggal dunia, maka dapat dipahami jika seorang ahli waris terhalang dari mendapatkan warisan oleh sebab membunuh warisnya, begitu pula halnya warisan. Pendapat yang ketiga, sah atau batalnya wasiat tersebut dilihat dari kapan pembunuhan itu diberikan, apabila dilakukan setelah wasiat maka batal karena diduga sebagai tindakan mempercepat memperoleh bagiannya, namun jika sebelum wasiat maka hukumnya sah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I: DR. Zulfikar, MA Pembimbing II: H. Muhammad Rusdi, MA
Uncontrolled Keywords: MAZHAB SYAFI’I, WASIAT
Subjects: Hukum Islam > Wasiat
Divisions: Fak. Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga Islam)
Depositing User: mrs Editor Pustaka
Date Deposited: 22 Feb 2017 02:37
Last Modified: 22 Feb 2017 02:37
URI: http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/900

Actions (login required)

View Item View Item