Yaumil Akmalia, 5022023008 (2024) Pandangan MPU Dan Huda Aceh Kota Langsa Terhadap Childfree. Masters thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA.
![]() |
Text
YAUMIL AKMALIA (1).pdf Download (2MB) |
Abstract
Childfree merujuk pada keputusan individu atau pasangan suami istri untuk tidak memiliki anak setelah menikah. Fenomena ini mencerminkan perubahan paradigma dalam kehidupan berkeluarga. Di masyarakat konservatif seperti Kota Langsa, keputusan untuk tidak memiliki anak sering dianggap sebagai hal yang tidak biasa dan bisa bertentangan dengan norma sosial yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi stigma sosial, tekanan dari keluarga, serta respons negatif yang mungkin dihadapi oleh mereka yang memilih childfree. Fokus utama penelitian ini adalah untuk memahami pandangan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) dan Himpunan Ulama Dayah (HUDA) Kota Langsa terhadap childfree, mengingat kedudukan MPU dan HUDA yang memiliki otoritas dan pengaruh dalam menyampaikan ajaran agama kepada masyarakat setempat. Penelitian ini dilaksanakan di kantor MPU dan Sekretariat HUDA Kota Langsa dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif hukum normatif dan pendekatan konseptual. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi pandangan MPU dan HUDA terhadap isu childfree dalam konteks norma agama dan budaya lokal, serta menggali nilai dan keyakinan yang membentuk sikap mereka. Data diperoleh melalui wawancara mendalam (in-depth interviews), yang bertujuan untuk memahami pandangan MPU dan HUDA mengenai childfree. Subjek penelitian ini adalah ketua MPU dan ketua HUDA, dengan fokus pada pandangan mereka di Kota Langsa mengenai konsep childfree. Penelitian ini menemukan bahwa MPU dan HUDA di Kota Langsa berpegang pada nilai-nilai Islam dan budaya lokal, yang menganggap keturunan penting dalam keluarga dan tanggung jawab sosial. Mereka melihat pilihan childfree sebagai kurang ideal menurut agama, karena bertentangan dengan prinsip reproduksi dan keberlanjutan generasi. Meskipun terdapat variasi dalam ketegasan, kedua lembaga menolak childfree, menganggapnya tidak sesuai dengan tujuan pernikahan dan nilainilai Islam. MPU menyatakan bahwa individu yang memilih childfree cenderung memiliki tingkat religiusitas rendah, dan meskipun belum ada fatwa resmi, mereka menganjurkan masyarakat untuk menghindari praktik ini, sementara HUDA menegaskan bahwa childfree adalah haram. Analisis melalui teori sosiologi, feminisme, dan pilihan rasional menunjukkan bahwa, meskipun childfree dianggap sebagai ekspresi kebebasan individu, pilihan ini tetap kontroversial dalam konteks sosial Aceh, dengan kekhawatiran terhadap dampak depopulasi dan perubahan nilai keluarga.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I :Dr. zulkarnain, MA Pembimbing II:Dr. Azwir, MA |
Uncontrolled Keywords: | Childfree, Tujuan Pernikahan, Anak |
Subjects: | Hukum Keluarga Islam > Masalah Rumah Tangga |
Divisions: | Pasca. Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | mrs Editor Pustaka |
Date Deposited: | 09 Jul 2025 02:30 |
Last Modified: | 09 Jul 2025 02:30 |
URI: | http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/4381 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |