ZENI ZANURI, 520900138 (2013) ALASAN DAN SYARAT BERISTRI LEBIH SATU ORANG MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KHI DITINJAU MENURUT HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, IAIN ZAWIYAH COTKALA LANGSA.
|
Text
520900138.ZENI ZANURI.AS.pdf Download (1096Kb) | Preview |
Abstract
Poligami merupakan salah satu sistem perkawinan yang salah satu pihaknya memiliki atau menikahi beberapa lawan jenisnya diwaktu bersamaan. Dalam hal ini yaitu seorang suami yang menikahi beberapa orang wanita untuk dijadikan istrinya dalam waktu bersamaan yang terbatas sampai empat oarang. Alasan dan syarat beristri lebih dari satu atau poligami diatur dalam undang-undang no.1 tahun 1974 tentang perkawinan dan kompilasi hukum islam. Islam juga melarang suami memiliki istri lebih dari empat orang pada waktu bersamaan dengan meletakkan syarat dan alasan yang ketat bagi suami yang akan melakukan poligami terhadap istrinya. Penelitian ini juga bertujuan untuk untuk mengetahui alasan dan syarat beristri lebih dari satu menurut undang-undang no.1 tahun 1974 tentang perkawinan dengan alasan dan syarat menurut kompilasi hukum islam serta melihat alasan dan syarat tersebut dari kacamata hukum islam.Alasan dan syarat beristri lebih dari satu dalam penelitian ini yaitu ditinjau melaui undang-undang perkawinan, kompilasi hukum islam dan hukum islam memiliki pandangan tersendiri tentang alasan dan syarat yang membolehkan suami memiliki istri lebih dari satu. Didalam undang-undang perkawinan dan kompilasi hukum islam terdapat perbedaan juga kesamaan mengenai syarat dan alasan poligami, yang kadar adil disini hanya menyentuh adil dalam segi material saja. Oleh karena itu, hal ini perlu dianalisa menurut hukum islam. Hal tersebutlah yang menjadi latar belakang penulisan skripsi ini dengan menggunakan jenis penelitian library research (penelitian pustaka)dan penelitian ini bersifat deskriptif analisis yaitu penelitian yang bertujuan memaparkan, menggambarkan data secara sistematik sehingga data yang berhubungan dengan alasan dan syarat suami beristri lebih dari satu dapat di nilai secara objektif. Melaui penulisan ini dihasilkan kesimpulam bahwa syarat dan alasan yang dikemukakan dalam undang-undang perkawinan dan syarat dan alasan dikemukakan dalam kompilasi hukum islam banyak memiliki persamaan dan perbedaan dengan pendapat ulama fiqh. Alasan dan syarat yang terdapat dalam undang-undang 1 tahun 1974 dan kompilasi hukum islam yang telah disebut diatas cenderung memahami keadilan dari sisi kuantitatif yaitu keadilan yang hanya bisa diukur dari angka-angka seperti: nafkah, giliran malam, tempat tinggal dan lain-lain. Padahal sebagaimana yang terdapat dalam al-quran adalah keadilan yang bersifat kualitatif seperti kasih sayang, cinta perhatian, yang semuanya tidak dapat diukur dengan angka-angka. Sebagaimana yang terdapat didalam firman Allah surat an-nisa ayat 129. Hal ini juga memiliki pandangan yang sama dengan fiqh mazhab syafi'i dan sebagian ulama lain kecuali muhammad abduh yang setuju dengan keadian yang bersifat kualitatif. Antara alasan dan syarat yang dikemukakan undang-undang perkawinan dan kompilasi hukum islam juga terdapat perbedaan dengan hukum islam, undang-undang perkawinan dan kompilasi hukum islam meletakan pasal yang mengatur masalah "izin istri dan pengadilan sebagai syarat poligami". Pasal itu merupakan terobosan baru dalam hal aturan mengenai poligami akan tetapi hal tersebut tetap saja belum mencerminkan rasa keadilan terhadaap pihak yang dipoligami.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I: Syafi'eh, M. Fil Pembimbing II: Syahrizal, MA |
Uncontrolled Keywords: | MUNAKAHAT, POLIGAMI |
Subjects: | Hukum Islam > Munakahat |
Divisions: | Fak. Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga Islam) |
Depositing User: | mrs Editor Pustaka |
Date Deposited: | 18 May 2015 08:01 |
Last Modified: | 18 May 2015 08:01 |
URI: | http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/40 |
Actions (login required)
View Item |