Studi Living Hadis Terhadap Tradisi Samadiyah Di Kota Langsa

Fajriatul Ula, 3042018003 (2022) Studi Living Hadis Terhadap Tradisi Samadiyah Di Kota Langsa. Skripsi thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA.

[img] Text
FAJRIATUL ULA.3042018003.IH.2022.pdf

Download (3MB)

Abstract

Hadis Nabi Saw, sebagai mitra Al-Qur‟an, secara teologis juga diharapkan dapat membantu meneyelesaikan problematika yang muncul dalam kehidupan masyarakat kontemporer, karena hadis berfungsi sebagai penjelas dan penjabar dari Al-Qur‟an dalam segala masalah termasuk didalamnya masalah samadiyah. Di Aceh sudah menjadi kebiasaan apabila ada salah seorang mukmin yang meninggal, maka sudah menjadi suatu amalan dan budaya yang dilakukan oleh masyarakat Aceh yaitu Samadiyah. Adanya Samadiyah di Aceh juga didasarkan pada sebuah pemahaman masyarakat Aceh yaitu kematian adalah sebuah perjalanan yang berat sehingga perlu dipersiapkan, dibantu dan di dukung oleh keluarga yang masih hidup. Adapun masalah yang timbul adalah bagaimana praktik tradisi samadiyah di Aceh khususnya Kota Langsa dan hadis-hadis yang berkaitan dengan tradisi samadiyah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua macam data, yaitu data primer dan sekunder. Metode kajian yang digunakan adalah metode penelitian ini bersifat deskriptif analitik yang menggunakan pendekatan antropologi. Dari penelitian ditemukan jawaban dari permasalahan yang dirumuskan sebelumnya yaitu dapat disimpulkan bahwa Tradisi samadiyah di Aceh dapat diartikan sebuah bacaan yang minimal biasanya dimulai dengan istighfar, shalawat kepada Rasulullah SAW, membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An�Nas, Surat al-Fatihah kemudian membaca tahlil (membaca kalimat Laa ilaha illallah) dan ditutup dengan doa dengan memohon mudah-mudahan bacaan�bacaan tersebut agar dapat bermanfaat bagi orang-orang yang sudah meninggal. Kegiatan samadiyah di Aceh, Kota Langsa, tidak dipimpin oleh sembarangan orang, melainkan dipimpin oleh orang yang telah masuk kedalam kekhususan dalam pelaksanaan bacaan samadiyah yaitu orang yang memimpin samadiyah adalah tengku yang sudah mengambil tarekat pada ulama tarekat (Mursyid). Dalam hasil penelitian living hadis, tradisi ini merupakan hasil praktek masyarakat terhadap hadis-hadis nabi yang diajarkan oleh ulama-ulama tarekat. Peran para ulama dan tengku adalah sebagai konektor yang menghubungkan antara teks dan masyarakat, yang kemudian di wujudkan dengan bentuk amalan atau praktik secara terus-menerus.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I :M.Reza Fadil, M.Ag Pembimbing II:Nur Raihan, M.Us
Uncontrolled Keywords: Living, Samadiyah, Kota Langsa
Subjects: Hukum Islam > Alquran dan Hadis > Ilmu Hadis
Divisions: Fak. Ushuluddin, Adab & Dakwah > Ilmu Hadist
Depositing User: mrs Editor Pustaka
Date Deposited: 06 Jun 2023 02:44
Last Modified: 06 Jun 2023 02:44
URI: http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/3532

Actions (login required)

View Item View Item