RAUDHAH , 2012013177 (2018) RESISTENSI HUBUNGAN MUAMALAH ANTARA PEMILIK DAN PENGGARAP DALAM USAHA TAMBAK DI DESA TANJUNG KERAMAT ACEH TAMIANG. Skripsi thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA.
|
Text
SKRIPSI RAUDHAH.pdf Download (3268Kb) | Preview |
Abstract
Dalam tinjauan fiqh muamalah hubungan kerjasama haruslah mendatangkan keuntungan dan menjauhkan kemudharatan bagi pihak-pihak yang bekerjasama. Ikatan yang dibangun haruslah melahirkan hubungan yang dapat mempererat tali persaudaraan pihak-pihak yang bekerjasama. Namun, pada praktiknya hubungan muamalah antara pemilik dan penggarap tambak di Desa Tanjung Keramat tidak menampilkan kondisi demikian. Banyak terjadi resistensi selama hubungan muamalah antara pemilik dan penggarap tambak di Desa Tanjung Keramat. Hal ini kemudian membuat penulis untuk meneliti resistensi hubungan muamalah antara pemilik dan penggarap tambak di Desa Tanjung Keramat. Adapun yang menjadi rumusan masalah ialah: Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi resistensi hubungan muamalah antara pemilik dan penggarap tambak di Desa Tanjung Keramat?, Bagaimana bentuk-bentuk resistensi antara pemilik dan penggarap tambak di Desa Tanjung Keramat?, dan Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap resistensi hubungan muamalah antara pemilik dan penggarap tambak di Desa Tanjung Keramat?. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dimana peneliti mengamati fenomena atau keadaan dan melihat adanya pertentangan antara teori dan fakta sehingga memberi gambaran mengenai hubungan resistensi dalam praktik muamalah di Desa Tanjung Keramat Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini menggunakan menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil wawancara dengan informan kunci yaitu melalui teknik wawancara langsung dengan para pemilik tambak, penggarap tambak, dan tokoh masyarakat Desa Tanjung Keramat Kabupaten Aceh Tamiang. Hasil penelitian menunjukan resistensi penggarap disebabkan oleh adanya pekerjaan tambahan diluar jam kerja dan bagi hasil yang tidak sesuai perjanjian. Dari hasil penelitian ini juga didapati bahwa ada beberapa bentuk resistensi yang terjadi, diantaranya: Pura-pura patuh pada perjanjian kerjasama; Adanya perasaan tidak suka; Tidak mengikuti jam kerja sesuai kesepakatan; Melakukan praktik kecurangan. Masalah ganti rugi kelebihan waktu dalam perjanjian di Desa Tanjung Keramat dapat penulis simpulkan adalah suatu bentuk ketidakadilan karena tidak ada unsur saling rela dan tidak menguntungkan kedua belah pihak. Jadi resistensi yang dilakukan juga tidak baik bagi berlangsungya perjanjian kerja antara pemilik dan penggarap tambak. Maka maslahah yang dikedepankan dalam perjanjian kerja tidak tercapai.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I: Dr. H. M. Suhaili Sufyan, Lc, MA Pembimbing II: Nurul Husna, Lc, M.TH |
Uncontrolled Keywords: | MUAMALAH , TAMBAK |
Subjects: | Hukum Islam > Muamalah |
Divisions: | Fak. Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah) |
Depositing User: | mrs Editor Pustaka |
Date Deposited: | 09 Jan 2019 04:39 |
Last Modified: | 09 Jan 2019 04:39 |
URI: | http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/1534 |
Actions (login required)
View Item |