WAHYUNITA, 2012012237 (2017) KEGIATAN BISNIS KARAOKE DI KOTA KUALA SIMPANG DALAM PERSFEKTIF FIQH MUAMALAH. Skripsi thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA.
|
Text
Skripsi Wahyunita 2012012237.pdf Download (1675Kb) | Preview |
Abstract
Tempat hiburan karaoke memiliki sisi positif dan sisi negatif. Salah satu sisi negatifnya adalah tempatnya yang tertutup dapat disalahgunakan pengujung. Dari sisi perekonomian, kegiatan bisnis ini memang bisa dijadikan ladang untuk pendapatan, namun harus dipahami, bahwa praktek-praktek usaha bisnis yang seharusnya dilakukan setiap manusia menurut ajaran Islam telah ditentukan batasbatasannya. Dalam bisnis Islam, bisnis yang dilakukan harus berlandaskan syaria‟ah. Sedangkan pada bisnis karaoke, terkadang terselubung dengan hal-hal yang negatif seperti, tempat berpesta narkoba, judi, prostitusi terselubung dan lain-lain. Apabila dibiarkan, tentu akan merusak moral bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Islam memberikan kategorisasi usaha bisnis yang diperbolehkan (halal) dan usaha bisnis yang dilarang (haram). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kegiatan bisnis karaoke di Kota Kuala Simpang ? dan bagaimana kegiatan bisnis karaoke di Kota Kuala Simpang dalam persfektif fiqh muamalah ?. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan bisnis karaoke di Kota Kuala Simpang dalam persfektif fiqh muamalah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian studi lapangan (field research) dengan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif analistis. Data primer diperoleh melalui wawancara yang dilakukan terhadap 2 orang dari kantor Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Aceh Tamiang, 2 pengusaha bisnis karaoke, 2 pekerja karaoke, 7 masyarakat di sekitar tempat/lokasi karaoke yang terdiri dari 1 orang geuchik/sekdes, 2 tokoh masyarakat dan 4 masyarakat serta 2 Alim Ulama di Kota Kuala Simpang dari tanggal 15-20 Mei 2017. Penelitian ini menyimpulkan bahwa lebih banyak narasumber yang menolak keberadaan bisnis karaoke daripada yang menerima keberadaannya. Kegiatan bisnis karaoke di Kota Kuala Simpang tidak memiliki izin dari kantor KP2TSP serta berpotensi menimbulkan kemaksiatan. Jika ditinjau melalui persfektif fiqh muamalah seharusnya bisnis ini tidak dilakukan karena bertentangan dengan nilai-nilai yang terdapat dalam ajaran Islam dan hukumnya adalah haram. Seorang Muslim yang akan menjadi pelaku bisnis harus memahami hukum-hukum dan aturan Islam yang mengatur tentang mu‟amalah. Sehingga ia bisa memilah yang halal dari yang haram, atau bahkan yang bersifat samar-samar atau syubhat. Diperlukan pengawasan dan pemberian sanksi yang lebih ketat terhadap penyelenggaraan bisnis karaoke apabila tidak memiliki izin dan pengawasan dengan turun langsung ke lapangan lebih sering sehingga pengunjung tidak melakukan hal-hal yang melanggar syariat Islam di Kota Kuala Simpang
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I: Nairazi AZ, MA Pembimbing II: Laila MUfida, LC, MA |
Uncontrolled Keywords: | KARAOKE, FIQH MUAMALAH |
Subjects: | Hukum Islam > Aspek Fiqih Lainnya |
Divisions: | Fak. Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah) |
Depositing User: | mrs Editor Pustaka |
Date Deposited: | 19 Apr 2018 02:09 |
Last Modified: | 19 Apr 2018 02:09 |
URI: | http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/1269 |
Actions (login required)
View Item |