POLIGAMI DALAM PERSPEKTIF HASBI ASH-SHIDDIEQY

MAHRIDHA, 2022012034 (2017) POLIGAMI DALAM PERSPEKTIF HASBI ASH-SHIDDIEQY. Skripsi thesis, IAIN ZAWIYAH COTKALA LANGSA.

[img]
Preview
Text
READY.pdf

Download (1113Kb) | Preview

Abstract

Fenomena Poligami menjadi sebuah fenomena sosial, dalam perkawinan yang banyak dibicarakan sekaligus kontroversial. Di satu sisi poligami ditolak dengan berbagai argumentasi, baik yang bersifat normatif, psikologis bahkan sangat bersinggugan dengan ketidak adilan jender. Pada sisi lain poligami dikampayekan karena dianggap memiliki sandaran normatif yang tegas dan dipandang sebagai salah satu alternatif dalam menyelesaikan permasalahan sosial yang muncul dalam masyarakat. Kontraversial tersebut disebabkan konsep keadilan dalam bagi seorang suami dalam melakukan poligami cenderung dipahami dari segi kuantitaif. Berdasarkan permasalahan tersebut. Adapun rumusan masalah yang dapat di tarik dalam permasalahan ini yaitu, bagaimana pendapat Hasbi-AshShiddieqy tentang poligami dan bagaimana metode istinbath hukum yang digunakan Hasbi Ashiddieqy mengenai poligami. Adapun metode penelitian dalam skripsi ini adalah metode penelitian perpustakaan (Kualitatif) yaitu metode pendekatan yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah kitab Tafsir Al-Qur’annul Majid An-Nur karangan Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy. Tujuan dari penelitian ialah untuk mengetahui pandangan Hasbi Ash-Shiddieqy mengenai maksud kata adil dalam poligami dan untuk mengetahui metode istinbath hukum yang digunakan oleh Hasbi Ash-Shiddieqy mengenai pendapatnya tersebut. Hasil penelitian dari skripsi ini menyatakan, bahwa menurut Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy beristri banyak atau poligami tidak diperbolehkan, karena menurut beliau yang maksud dengan adil dalam firman Allah Ta’ala surat An-Nisa’ ayat 3 adalah adil dalam hal cinta dan kasih sayang dan hal tersebut sangat sulit untuk diwujudkan. Poligami hanya diperbolehkan jika dalam keadaan darurat dan sangat kecil kemudharatnya. Seperti istri tidak mampu untuk melahirkan keturunan, dan istri mengidap suatu penyakit yang menghalangginya untuk menjalankan kewajibannya kepada suami. Serta dengan syarat yakin akan dapat berlaku adil dalam hal cinta dan kasih sayang. Adapun metode istinbath hukum yang digunakan Hasbi Ash-Shiddieqy terkait pendapatnya tersebut yaitu dengan metode Mashlahah al-Murshalah, yang dilakukan dengan cara menganalisa AlQur’an surat An-Nisa’ ayat 3 dan keterkaitan ayat tersebut dengan ayat 129 dan hadist yang diriwayat oleh Imam Ahmad. Serta dengan mempertimbang sisi mashlahat dan mafsadatnya serta kemungkinan terwujudnya keadilan dalam hal cinta dan kasih sayang dalam keluarga poligami.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I: Dr. Zulfikar, MA Pembimbing II: Nairazi AZ, MA
Uncontrolled Keywords: POLIGAMI
Subjects: Hukum Islam > Poligami
Divisions: Fak. Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga Islam)
Depositing User: mrs Editor Pustaka
Date Deposited: 17 Oct 2017 03:43
Last Modified: 17 Oct 2017 03:43
URI: http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/1003

Actions (login required)

View Item View Item