HUKUM MENIKAHI SAUDARA DARI ISTRI YANG SEDANG MENJALANI MASA IDDAH TALAK BA’IN MENURUT MAZHAB SYAFI’I.

BADARIAH, 2022012009 (2016) HUKUM MENIKAHI SAUDARA DARI ISTRI YANG SEDANG MENJALANI MASA IDDAH TALAK BA’IN MENURUT MAZHAB SYAFI’I. Skripsi thesis, IAIN ZAWIYAH COTKALA LANGSA.

[img]
Preview
Text
1_7-PDF_SKRIPSI.pdf

Download (370Kb) | Preview

Abstract

Salah satu akibat hukum dari putusnya perkawinan adalah adanya kewajiban bagi istri untuk menjalani masa iddah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh syara’. Jika suami menthalaq istri dengan thalaq raj’i maka setelah itu istri wajib menjalani masa iddah. Selama masa iddah tersebut istri maupun suami tidak boleh menerima lamaran ataupun menikah dengan orang lain. Karena selama istri masih dalam masa iddahnya, masih adanya hukum-hukum akad dari pernikahan di antara suami istri tersebut. Yang menjadi permasalahannya adalah jika suami menjatuhkan thalaq bain kepada istri, apakah boleh atau tidaknya suami menikahi saudara mantan istri selama si istri masih menjalani masa iddahnya. Berdasarkan permasalahan di atas, maka adapun rumusan masalah yang dapat di tarik yaitu bagaimana pandangan Mazhab Syafi’i tentang menikahi saudara dari mantan istri yang sedang menjalani masa iddah talak bain? dan bagaimana metodelogi istinbath hukum yang digunakan dalam Mazhab Syafi’i tentang menikahi saudara dari mantan istri yang sedang menjalani masa iddah talak bain?. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research). Adapun metode yang digunakan dalam pembahasan ini adalah metode analisis, yaitu dengan menganalisa dan memahami isi maupun maksud yang terkandung dalam kitabkitab fiqih yang sangat berkaitan dengan permasalahan ini. Sehingga kesimpulan yang diperoleh adalah tentang hukum tersebut menurut Mazhab Syafi’i. Hasil penelitian dari skripsi ini mengatakan bahwa Mazhab Syafi’i berpendapat boleh bagi seorang laki-laki untuk menikahi saudara perempuan atau bibi mantan istrinya meskipun si istri masih dalam masa iddah jika yang dijatuhkan merupakan thalaq bain. Karena, menurut Mazhab Syafi’i thalaq bain tersebut telah menyebabkan terputusnya ikatan perkawinan antara keduannya, mantan istrinya tersebut telah dihukumkan ajnabiyah (orang asing) baginya. Adapun metode istinbath hukum yang digunakan oleh mazhab Syafi’i terkait pendapatnya tersebut yaitu berdasarkan Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 23 dan Hadist riwayat Bukhari.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I: Dr. Mursyidin, MA Pembimbing II: Muhammad Rusdi, Lc, MA
Uncontrolled Keywords: TALAK BA’IN
Subjects: Hukum Islam > Munakahat
Divisions: Fak. Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga Islam)
Depositing User: mrs Editor Pustaka
Date Deposited: 10 Oct 2017 03:09
Last Modified: 10 Oct 2017 03:09
URI: http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/995

Actions (login required)

View Item View Item