AYU RAHMI, 521100311 (2015) KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM HUKUM PERNIKAHAN (STUDI ANALISIS PEMIKIRAN SITI MUSDAH MULIA). Skripsi thesis, IAIN ZAWIYAH COTKALA LANGSA.
|
Text
1_7-PDF_SKRIPSI AYU RAHMI.pdf Download (450Kb) | Preview |
Abstract
Dalam akad nikah, perempuan disyaratkan memiliki wali. Dalam hal ini khususnya pemikiran Siti Musdah Mulia bahwa perempuan dapat melangsungkan akadnya tanpa adanya wali selama tidak bertentangan dengan syari’at. Atas dasar inilah penulis merumuskan sebuah judul penelitian ini dengan judul “Kedudukan perempuan dalam hukum pernikahan: studi analisis pemikiran Siti Musdah Mulia”. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pemikiran Siti Musdah Mulia mengenai kedudukan perempuan dalam hukum pernikahan dan bagaimana relevansi pemikiran Siti Musdah Mulia mengenai kedudukan perempuan dengan hukum pernikahan di Indonesia. Tujuan penulisan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pemikiran Siti Musdah Mulia mengenai kedudukan perempuan dalam hukum pernikahan dan untuk mengetahui relevansi pemikiran Siti Musdah Mulia mengenai kedudukan perempuan dengan hukum pernikahan di Indonesia. Manfaat penelitian ini antara lain untuk menjadi bahan evaluasi dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai konsep gender yang dikemukakan Siti Musdah Mulia, menambah wawasan bagi peneliti tentang kedudukan perempuan dalam hukum pernikahan menurut pemikiran Siti Musdah Mulia. Penelitian ini bertujuan sebagai persyaratan program strata-1 pada Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa. Pembahasan penelitian ini menggunakan metode kualitatif sedangkan untuk memperoleh data yang diperlukan menggunakan penelitian yang bersifat library research (penelitian kepustakaan) yaitu membaca dan menelaah melalui sumber primer dan sekunder. Adapun teknik analisa data dapat dilakukan dengan metode deskriptif yaitu menggambarkan, memahami serta menelaah pemikiran Siti Musdah Mulia mengenai kedudukan perempuan dalam hukum pernikahan yang terdapat dalam buku Perempuan Pembaru Keagamaan dan Islam dan Hak Asasi Manusia: Konsep dan Implementasi dan metode studi tokoh pemikiran Islam. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pendekatan filosofis dan pendekatan fikih. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan hasil penelitian bahwa kedudukan perempuan dalam hukum pernikahan pemikiran Perempuan Reformis: Siti Musdah Mulia berbeda dengan pemikiran Imam Syafi’i, Imam Maliki, dan Imam Hambali mengenai kedudukan perempuan dalam pernikahan. Siti Musdah Mulia sependapat dengan pemikiran Imam Hanafi yang mengatakan bahwa wanita yang sudah baligh dan berakal sehat boleh memilih dan menentukan calon suaminya sendiri, boleh pula melakukan akad nikah sendiri, baik ia berstatus perawan atau pun janda. Tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi perkawinannya. Menurut Siti Musdah Mulia, perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki. Jika laki-laki mempunyai hak untuk memilih pasangan hidup untuk menikah, maka seharusnya perempuan juga memiliki hak yang sama selama tidak melanggar aturan-aturan syari’at. Allah tidak membedakan manusia baik laki-laki maupun perempuan, yang membedakan antara keduanya adalah ketakwaan dari manusia itu.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I: Anizar, MA Pembimbing II: Dr. Asrar Mabrur Faza, MA |
Uncontrolled Keywords: | PEREMPUAN, PERNIKAHAN |
Subjects: | Hukum Islam > Munakahat |
Divisions: | Fak. Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga Islam) |
Depositing User: | mrs Editor Pustaka |
Date Deposited: | 22 Feb 2017 02:16 |
Last Modified: | 22 Feb 2017 02:16 |
URI: | http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/896 |
Actions (login required)
View Item |