KUMALA SARI, 2022010057 (2015) TINGKAT KESADARAN HUKUM TENTANG CERAI GUGAT (Studi Kasus di Mahkamah Syar’iyah Kuala Simpang). Skripsi thesis, IAIN ZAWIYAH COTKALA LANGSA.
|
Text
READY.pdf Download (1651Kb) | Preview |
Abstract
Salah satu prinsip perkawinan Islam adalah menguatkan ikatan perkawinan agar berlangsung selama-lamanya. Namun dalam perjalanan mengarungi bahtera rumah tangga, tidak selamanya mulus seperti yang diharapkan, pasti akan menghadapi sebuah rintangan yang menjadi permasalahan dalam rumah tangga. Apabila permasalahan itu tidak dapat diselesaikan dengan baik akan menimbulkan perselisihan dan berujung pada perceraian. Perceraian pada suatu keadaan tertentu dianggap sebagai solusi yang paling tepat untuk meredam puncaknya pertengkaran dan perselisihan yang terjadi dalam rumah tangga. Harus terdapat sebab yang benar dan alasan kuat sehingga perceraian dapat dilaksanakan. Hanya dalam keadaan yang tidak dapat terhindarkan sajalah, perceraian dihalalkan dalam syari’ah. Mahkamah Syar’iyah Kuala Simpang telah menerima, memeriksa, dan memutus setiap perkara yang masuk di Mahkamah Syar’iyah Kuala Simpang khususnya perkara cerai gugat sebanyak 319 perkara di tahun 2014 dan terus mengalami peningkatan. Melihat data tersebut penyusun tertarik untuk meneliti bagaimana tingkat kesadaran hukum tentang cerai gugat dan faktor apa saja yang mempenggaruhi tingginya angka cerai gugat di Mahkamah Syar’iyah Kuala Simpang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif, dalam hal ini penyusun mendeskripsikan tingkat kesadaran hukum tentang cerai gugat dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempenggaruhi tingginya angka cerai gugat di mahkamah Syar’iyah Kuala Simpang. Adapun metode analisa data adalah analisa data kualitatif dan kuaantitatif setelah data terkumpul diuraikan dan disimpulkan, sedangkan untuk pendekatannya menggunakan pendekatan yuridis sosiologis yakni untuk menjelaskan fakta berupa tingkat kesadaran hukum tentang cerai gugat dan faktor yang mempenggaruhi tingginya angka cerai gugat yang terjadi di Mahkamah Syar’iyah Kuala Simpang. Hasil penelitian menunjukan bahwa menurut hakim Mahkamah Syar’iyah Kuala Simpang tingkat kesadaran hukum tentang cerai gugat adalah 92,30% yaitu baik, hal ini karena istri yang menggugat suaminya berlaku sesuai dengan indikator hukum. Dan faktor yang mempengaruhi tingginya angka cerai gugat yakni tidak ada tanggung jawab, tidak ada keharmonisan antara suami istri, gangguan pihak ketiga, dan ekonomi. Hal ini terjadi karena adanya perubahan sosial dalam masyarakat, sehingga dapat dilihat terjadinya pergeseran pola pikir masyarakat dulu dengan sekarang dalam hal memahami perceraian, oleh karena kaum istri saat ini sudah mulai krisis dalam menuntut hak-hak yang terabaikan karena tidak adanya tanggung jawab dari suami.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I: Abd. Manaf. M.Ag Pembimbing II: Zubir. MA |
Uncontrolled Keywords: | CERAI |
Subjects: | Hukum Islam > Fiqih > Cerai Hukum Islam > Fiqih |
Divisions: | Fak. Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga Islam) |
Depositing User: | mrs Editor Pustaka |
Date Deposited: | 21 Feb 2017 08:21 |
Last Modified: | 21 Feb 2017 08:21 |
URI: | http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/875 |
Actions (login required)
View Item |