Analisis Hak Asuh Anak Korban Pemerkosaan Di Bawah Umur Dalam Perspektif Hukum Keluarga

Maulana Iqbal, 5022022034 (2024) Analisis Hak Asuh Anak Korban Pemerkosaan Di Bawah Umur Dalam Perspektif Hukum Keluarga. Masters thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA.

[img] Text
IQBAL MAULANA S.H.,.pdf

Download (1MB)

Abstract

Pemerkosaan terhadap anak di bawah umur merupakan kejahatan serius yang memberikan dampak fisik dan psikologis bagi korban. Kasus ini semakin kompleks ketika korban melahirkan anak dari hasil pemerkosaan tersebut. Di Indonesia, perlindungan hak anak diatur dalam berbagai undang-undang, namun penanganan kasus hak asuh anak hasil pemerkosaan belum diatur secara spesifik. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis status nasab dan hak asuh (hadhanah) anak dari korban pemerkosaan di bawah umur dalam perspektif hukum keluarga. Penelitian ini mengidentifikasi dua permasalahan utama: (1) Bagaimana status nasab anak dari korban pemerkosaan di bawah umur berdasarkan perspektif hukum keluarga? (2) Bagaimana status hak asuh anak (hadhanah) dari korban pemerkosaan di bawah umur berdasarkan perspektif hukum keluarga?. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptifanalitik, dengan pendekatan pustaka. Penelitian ini memanfaatkan sumber-sumber literatur seperti buku, jurnal ilmiah, dokumen resmi, dan laporan penelitian untuk menganalisis fenomena kejahatan perkosaan terhadap anak di bawah umur. Teknik pengumpulan data dilakukan secara sistematis, mulai dari identifikasi sumber hingga sistematisasi data, guna menghasilkan analisis yang mendalam dan rekomendasi berdasarkan bukti empiris yang kuat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam perspektif hukum keluarga Islam, status nasab anak hasil pemerkosaan bervariasi berdasarkan kondisi korban. Anak dari korban pemerkosaan, baik yang bersuami maupun tidak bersuami, umumnya dinasabkan ke ibu karena hubungan maternal dianggap lebih pasti. Mengenai penasaban ke ayah biologis, mayoritas ulama berpendapat bahwa anak hasil pemerkosaan atau zina tidak dinasabkan kepadanya, meskipun ada pandangan minoritas yang membolehkan jika ayah biologis mengakuinya. Selain itu, hak asuh anak hasil pemerkosaan lebih cenderung diberikan kepada ibu, kecuali jika ibu tidak mampu, dengan prinsip keadilan, kemaslahatan, dan perlindungan hak anak sebagai landasan utama.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing I : Prof. Dr. Zulkarnaini, MA Pembimbing II: Dr. Indis Ferizal, MHI
Uncontrolled Keywords: hak asuh anak pemerkosaan, hukum keluarga, perlindungan anak, status nasab, hadhanah, pemerkosaan anak di bawah umur, kebijakan hukum.
Subjects: Hukum Pidana Islam (Jinayat) > Perkosaan, Kekerasan Seksual
Divisions: Pasca. Hukum Keluarga Islam
Depositing User: mrs Editor Pustaka
Date Deposited: 22 Apr 2025 03:50
Last Modified: 22 Apr 2025 03:50
URI: http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/4358

Actions (login required)

View Item View Item