Penetapan Sanksi Bagi Pelaku Zina Perspektif Hukum Pidana Islam Studi Kasus di Kampung Sungai Kuruk I Aceh Tamiang

Darnita, 2042017003 (2022) Penetapan Sanksi Bagi Pelaku Zina Perspektif Hukum Pidana Islam Studi Kasus di Kampung Sungai Kuruk I Aceh Tamiang. Skripsi thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA.

[img] Text
SKRIPSI DARNITA NIM 2042017003.pdf

Download (1MB)

Abstract

Zina termasuk dosa besar karena mengancam kehormatan dan hubungan nasab. Dalam hukum Islam perzinahan merupakan suatu perbuatan yang sangat terkutuk dan dianggap sebagai jarimah. Perzinahan adalah hubungan badan yang diharamkan oleh Allah SWT, dan Nabi SAW, dalam Al-Qur’an dan Hadits serta disepakati oleh para ulama dari berbagai madzhab akan keharamannya. Baik itu pezina yang telah menikah maupun zina yang belum pernah menikah dan keduanya diancam dengan hukuman yang amat berat. Sanksi jarimah zina ditetapkan tiga hukuman, yaitu: dera (jilid), pengasingan (taghrib), dan rajam. Hukuman dera dan pengasingan ditetapkan untuk pezina ghairu muhsan(pelaku belum menikah atau berstatus perjaka maupun gadis). Sedangkan hukuman rajam dikenakan terhadap pezina Muhshan (pelaku yang sudah menikah atau sudah mempunyai suami dan istri). Kalau kedua pelakunya zina ghairu muhshan maka keduanya dera dan diasingkan. Bila keduanya muhshan maka dijatuhkan hukuman rajam. Hal yang menarik dari kasus zina di Kampung Sungai Kuruk 1, Aceh Tamiang ialah proses penetapan sanksi bagi pelaku zina tidaklah menurut hukum Islam. Masyarakat Kampung Sungai Kuruk 1 lebih memilih kepada hukum adat yang sudah menjadi kebisaan dari sejak orang terdahulu pada masa sekarang. Tujuan penelitian untuk melihat penetapan sanksi yang dilakukan oleh masyarakat apakah telah sesuai dengan hukum Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan. Dalam penelitian ini penyusun gunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data yaitu ovservasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang digunkan yaitu data primer dan sekunder. Berdasarkan data-data yang diproleh melalui wawancara melalui pemangku adat dan perangkat desa penetapan sanksi bagi pelaku zina di Kampung Sungai Kuruk 1, hanyalah denda yang berupa bayar adat seperti uang seniali 2 juta dan pulut satu dalung yang ditetapkan oleh pemangku adat dan perangkat desa melalui musyawarah adat. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan dalam hukum Islam bagi pelaku zina adalah dicambuk dan dirajam yang telah Allah jelaskan dalam Al-Qur’an dan hadist Rasulullah. Sedangkan dalam hukum adat cukup dengan denda berupa bayar adat. Jika dilihat dari bentuk sanksi hukum adat sanagtlah berbeda dengan hukum Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I :Nairazi AZ, MA Pembimbing II:Yogi Febriandi, M.Sos
Uncontrolled Keywords: Sanksi, zina, Hukum pidana Islam
Subjects: Hukum Islam > Perzinaan
Divisions: Fak. Syariah > Hukum Pidana Islam
Depositing User: mrs Editor Pustaka
Date Deposited: 08 Nov 2023 04:53
Last Modified: 08 Nov 2023 04:53
URI: http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/3842

Actions (login required)

View Item View Item