Pengupahan Penggarapan Sawah Di Masa Pandemi Covid 19 Ditinjau Menurut Urf Di Kec. Serbajadi Kab. Aceh Timur

Salamullah, 2012017050 (2022) Pengupahan Penggarapan Sawah Di Masa Pandemi Covid 19 Ditinjau Menurut Urf Di Kec. Serbajadi Kab. Aceh Timur. Skripsi thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA.

[img] Text
SALAMULLAH.2012017050.HES.2022.pdf

Download (2MB)

Abstract

Sistem yang diberikan Islam yakni dengan cara kerjasama bagi hasil yang menggunakan system muzhara‟ah, mukhabarah, dan mushaqah, yang merupakan contoh kerja sama. Kerja sama ini memerlukan beberapa kesepakatan berupa ketentuan-ketentuan yang meliputi aturan dan wewenang yang dirumuskan oleh kedua belah pihak yang akan menjadi patokan hukum berjalan aktivitas bagi hasil tersebut. Menariknya di kecamatan Serbajadi Terdapat penggarapan dengan sistem upah harian dimana setiap kali menggarap maka akan langsung dibayar pada hari tersebut, namun pada masa pandemi Covid 19, buruh tani merasa pembayaran upah yang tidak sama seperti biasanya, karena tidak ada perjanjian penetapan upah di awal akad. Padahal di dalam islam upah harus ditentukan di awal akad. Berdasarkan hal tersebut penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana praktik pembayaran upah penggarapan sawah di Kec. Serbajadi, 2. Bagiamana tinjuan „urf terhadap praktik pembayaran upah harian dimasa pandemi Covid 19 di kecamatan serbajadi kab. Aceh Timur Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif analitis, yang diperoleh dari penelitian lapangan (field reseach), untuk memecahkan masalah yang dihadapi penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian yang diperoleh yaitu: 1. Sistem pengupahan yang dipraktikkan masyarakat di kecamatan Serbajadi ada dua macam harian dan bagi hasil, dan umumnya masyarakat gampoeng Serbajadi sebagian melaksanakan kesepakatan di awal, namun sebahagian tidak melaksanakan kesepakatan di awal karena mengikuti kebiasaan, besaran upah harian penggarapan sebesar menurut kebiasaan Rp 80.000 Dan masa pandemi covid 19 turun menjadi Rp 50.000, bahkan ada yang dibayar menunggu masa panen tiba, 2. Ditinjau menurut „Urf sistem pengupahan pada masa pandemi covid 19 tidak dibenarkan karena mengandung unsur mudarat atau mafsadat penggarap sawah. Karena adanya pengurangan biaya dan pengunduran waktu pembayaran, sehingga dapat dikatakan sistem pada masa pandemi Covid 19 sebagaian petani penggarap mengalami ketidakadilan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I :Sitti Suryani Lc. MA Pembimbing II:Jaidatul Fikri, M.S.I
Uncontrolled Keywords: Upah, Sawah, Pandemi Covid-19
Subjects: Muamalat > Aspek Muamalat Lainnya
Divisions: Fak. Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Depositing User: mrs Editor Pustaka
Date Deposited: 09 Mar 2023 02:44
Last Modified: 09 Mar 2023 02:44
URI: http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/3289

Actions (login required)

View Item View Item