NILAI FEMINISME DALAM FILM KETIKA CINTA BERTASBIH

SUBARJO, 211001930 (2013) NILAI FEMINISME DALAM FILM KETIKA CINTA BERTASBIH. Skripsi thesis, IAIN ZAWIYAH COTKALA LANGSA.

[img]
Preview
Text
READY.pdf

Download (398Kb) | Preview

Abstract

Film adalah salah satu media dalam komunikasi massa yang memiliki pengaruh besar terhadap audiens. Sebagai media film tidak dapat netral terhadap pesan yang disampaikan, ada muatan kepentingan dari pihak pembuatnya. Citra perempuan dalam film sering kali berada pada posisi subordinat, berada posisi yang tidak menguntungkan, seringkali mereka dicitrakan dengan hal yang bersifat negatif. Berwatak cengeng atau pun mengumbar keindahan tubuhnya demi menarik audiens. Film Ketika Cinta Bertasbih adalah sebuah film yang diakui sebagai film Islam pertama di Indonesia yang ditangani oleh sutradara yang terkenal dengan nuansa Islamnya. Sebagai film yang booming bukan saja di dalam negeri tetapi juga di luar negeri seperti Malaysia, Hongkong dan juga Australia menjadikan film ini menarik untuk dikaji lebih dalam terlebih mengenai perempuan yang dicitrakan dan feminisme yang ada dalam film ini. Permasalahan yang ingin diteliti dalam tulisan ini adalah bagaimana citra perempuan dan pesan feminisme dalam film Ketika Cinta Bertasbih. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan scene/adegan film sebagai sumber data yang digunakan, kemudian dianalisa menggunakan analisa wacana terhadap data yang diperoleh. Film ini menempatkan perempuan dalam bingkai yang sangat menyejukkan, dimana mereka tampil dengan citra yang baik. Perempuan harus memiliki pendidikan yang tinggi dan berprestasi apapun alasannya, sebagaimana Ayatul Husna yang tetap lulus S1 psikologi dan penulis satra yang terkenal walaupun anak yatim. Perempuan yang baik harus dapat menutup auratnya, bukan sekedar memakai jilbab tetapi juga dalam tingkah laku sehari-hari. Perempuan dalam film ini juga tidak digambarkan sebagai sosok yang lemah dan tergantung laki-laki (suami). Bu Malikatun bekerja sebagai buruh batik untuk memperoleh penghasilan, begitu juga Bu Nyai yang juga mengajar ngaji bagi ibu-ibu. Berkaitan dengan pesan feminisme yang disampaikan film ini menggugah kesadaran perempuan bahwa perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki sesuai dengan fitrahnya sebagai perempuan. Dalam rumah tangga kedudukan perempuan adalah partner sebagaimana yang ditunjukkan Anna, juga perempuan berhak menuntut cerai jika suami tidak dapat lagi menjadi partner dalam menuju keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah sebagai mana yang dikehendaki dalam Islam. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah film Ketika Cinta Bertasbih menjauhi citra yang negatif tentang perempuan dan menempatkan perempuan dalam posisi yang sejajar dengan laki-laki sesuai dengan kedudukan dan fungsinya. Film ini tidak setuju dengan segala hal yang merendahkan posisi perempuan hanya karena dia perempuan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I: Drs. H. Basri Ibrahim, MA Pembimbing II: Samsuar, MA
Uncontrolled Keywords: FEMINISME, FILM, KETIKA CINTA BERTASBIH
Subjects: Dakwah > Metode Dakwah
Divisions: Fak. Ushuluddin, Adab & Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: mrs Editor Pustaka
Date Deposited: 01 Feb 2016 04:18
Last Modified: 01 Feb 2016 04:18
URI: http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/320

Actions (login required)

View Item View Item