Tri Winardi, 4012016183 (2021) Analisis Ekonomi Islam Terhadap Praktik Mawah Lembu Di Kalangan Masyarakat Desa Geudubang Jawa Kecamatan Langsa Baro. Skripsi thesis, Institut Agama Islam Negeri Langsa.
Text
TRI WINARDI.4012016183.PBS.2021.pdf Download (4MB) |
Abstract
Mawah merupakan hukum adat Aceh yang berbentuk perjanjian kerjasama dengan menggunakan sistem bagi hasil. Penelitian dalam skripsi ini mengenai mawah di bidang peternakan sapi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Geudubang Jawa Kecamatan Langsa Baro. Umumnya, adat kebiasaan suatu desa praktik mawah sapi dijalankan melalui secara lisan yang berdasarkan atas persetujuan dan kesepakatan antara pemilik sapi dengan pemelihara sapi. Di dalamnya terdapat berbagai kendala atau risiko, seperti sapi mengalami sakit, mati dan hilang. Mengakibatkan terjadinya ketidakpastian keuntungan pada mula perjanjian dan kesepakatan yang dibuat oleh pemilik sapi dan pemelihara sapi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana praktik sistem bagi hasil mawah sapi di kalangan masyarakat Desa Geudubang Jawa Kecamatan Langsa Baro dan bagaimana sistem bagi hasil mawah sapi di kalangan masyarakat Desa Geudubang Jawa Kecamatan Langsa Baro dalam perspektif ekonomi Islam. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yang diperoleh dari studi kepustakaan dan wawancara yang kemudian disajikan dalam bentuk uraian-uraian berdasarkan hasil temuan-temuan yang sesuai dengan topik penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui, pertama praktik sistem bagi hasil mawah sapi tersebut dilakukan atas dasar tolong-menolong dan kekeluargaan serta berupa lisan tanpa adanya unsur paksaan dan itu dilakukan sesuai kesepakatan bersama. Sistem pembagian hasil dibagi sesuai kesepakatan, yakni 50% pemilik dan 50% pemelihara, sapi jantan berupa nilai harga jual sedangkan sapi betina berupa anak sapi. Pertanggungan risiko dilakukan sesuai kesepakatan bersama sebagaimana di awal perjanjian. Jika sapi sakit, maka biaya pengobatan ditanggung oleh pemilik sapi dan pemelihara sapi. Namun jika sapi hilang atau mati, maka kedua belah pihak sama-sama menerima kerugian dan tidak ada saling mengganti rugi hanya diselesaikan secara kekeluargaan, kecuali jika terjadi dikarenakan kelalaian pemelihara maka pihak pemelihara wajib mengganti rugi atas kehilangan hewan tersebut. Kedua, dalam perspektif ekonomi Islam, sistem bagi hasil mawah sapi di kalangan masyarakat Desa Geudubang Jawa Kecamatan Langsa Baro sudah sesuai dengan konsep muḍārabah dalam hukum Islam. Salah satu syarat sahnya perjanjian yaitu sama-sama ridha/rela akan isi perjanjian atau perkataan tersebut harus kehendak bebas dari masing-masing pihak yang didasarkan atas kesepakatan bersama tanpa adanya unsur paksaan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I :Dr. Iskandar Budiman, M.CL Pembimbing II:Nurjannah, M.Ek |
Uncontrolled Keywords: | Ekonomi Islam, Praktik Mawah, Masyarakat, Perjanjian Kerjasama |
Subjects: | Hukum Islam > Ekonomi Islam |
Divisions: | Fak. Ekonomi & Bisnis Islam > Perbankan Syariah |
Depositing User: | mrs Editor Pustaka |
Date Deposited: | 07 Nov 2022 08:35 |
Last Modified: | 07 Nov 2022 08:35 |
URI: | http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/3076 |
Actions (login required)
View Item |