Roichan Mahbub, 5022018014 (2021) Efektivitas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Terhadap Pencegahan Perkawinan di Bawah Umur pada Masyarakat Kota Langsa (Studi Kasus Dispensasi Kawin Di Mahkamah Syar’iyah Langsa). Masters thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA.
Text
ROICHAN MAHBUB.5022018014.HKI.2020.pdf Download (3MB) |
Abstract
Perkawinan merupakan salah satu cara manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan melanjutkan keturunannya, juga perbuatan yang mulia dalam rangka mengikuti sunah Rasulullah. Namun jika perkawinan dilakukan di bawah usia perkawinan akan menimbulkan berbagai dampak negatif yang tidak diharapkan. Oleh karena itu diperlukan aturan agar perkawinan di bawah umur dapat dicegah dan salah satu diantara aturan yang telah dibuat pemerintah adalah dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang kemudian diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2019. Namun yang terjadi kemudian adalah dengan dinaikkannya batas usia perkawinan dari 16 tahun menjadi 19 tahun telah menimbulkan permasalahan tersendiri, yaitu meningkatnya perkara dispensasi kawin yang signifikan khususnya di Mahkamah Syar’iyah Langsa. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan batasan usia perkawinan tidak berjalan efektif. Oleh karena itu perlu dilakukan sebuah penelitian untuk mengkaji apakah menaikkan batasan usia perkawinan dapat efektif mencegah perkawinan di bawah umur atau justru akan menimbulkan masalah baru bagi masyarakat karena jika perkawinan terkendala disebabkan usia yang tidak mencukupi maka sangat dimungkinkan akan dilakukan perkawinan yang tidak tercatat yang justru dapat menimbulkan masalah baru yang dampaknya lebih rumit dan kompleks. Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian yuridis normatif empiris pada masyarakat kota langsa yang mengajukan perkara dispensasi kawin di Mahkamah Syar’iyah Langsa. Data penelitian dikumpulkan melalui metode observasi, dokumentasi dan wawancara terhadap pemohon dispensasi kawin dan aparat Mahkamah Syar’iyah Langsa. Adapun dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teori efektivitas hukum dengan metode deskriptif evaluatif. Langkah yang dilakukan yaitu data banyaknya jumlah perkara dispensasi kawin di Mahkamah Syar’iyah Langsa setelah berlakunya UU No.16 tahun 2019 dianalisis dengan teori efektivitas hukum yang dikemukakan oleh Antoni Allot dan Soerjono Soekanto kemudian ditarik kesimpulan dan dievaluasi. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa telah terjadi peningkatan perkara dispensasi kawin yang signifikan di Mahkamah Syar’iyah Langsa. Juga dapat disimpulkan bahwa terkait perubahan batasan usia kawin pada Undang�Undang Nomor 16 Tahun 2019 untuk mencegah perkawinan di bawah belum efektif diterapkan khususnya pada masyarakat Kota Langsa dengan indikasi semakin meningkatnya perkara dispensasi kawin di Mahkamah Syar’iyah Langsa yang disebabkan belum berjalannya edukasi/penyuluhan hukum untuk membangun kesadaran hukum masyarakat.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I :Dr. Zulkarnain, MA Pembimbing II:Dr. Zulfikar, MA |
Uncontrolled Keywords: | Efektivitas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 |
Subjects: | Hukum Islam > Munakahat |
Divisions: | Pasca. Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | mrs Editor Pustaka |
Date Deposited: | 02 Feb 2022 08:21 |
Last Modified: | 02 Feb 2022 08:21 |
URI: | http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/2272 |
Actions (login required)
View Item |