ANJARINA MUTIA , 2012013002 (2017) STUDI ANALISIS TERHADAP AKAD BAGI HASIL PEMELIHARAAN LEMBU DI KAMPUNG MESJID BENDAHARA KECAMATAN BENDAHARA KABUPATEN ACEH TAMIANG. Skripsi thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA.
|
Text
ANJARINA MUTIA.2012013002.HES.2017.pdf Download (2206Kb) | Preview |
Abstract
Banyak cara yang dilakukan manusia dalam mencari harta, sehingga muncul kreatifitas-kreatifitas serta inovasi-inovasi baru dalam pencarian serta pencapaian harta tersebut, namun tetap saja hal ini tidak boleh keluar dari ketentuan syariat. Akan tetapi akad bagi hasil pemeliharaan lembu yang berkembang di Kampung Mesjid Bendahara Kecamatan Bendahara Kabupaten Aceh Tamiang tidak diketahui pasti akad apa yang mereka gunakan, karena masyarakat Kampung Mesjid Bendahara melakukan akad bagi hasil dengan kebiasaan yang berkembang di masyarakat. Sehingga di sini peneliti ingin meneliti lebih dalam, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana praktik akad bagi hasil pemeliharaan lembu di Kampung Mesjid Bendahara serta bagaimana tinjauan fiqh muamalah terhadap akad bagi hasil pemeliharaan lembu di Kampung Mesjid Bendahara. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian field research (penelitian lapangan) dengan pendekatan ‘urf. Sumber data serta teknik pengumpulan datanya, peneliti mengambil sumber primer (data asli) dengan teknik pengumpulannya melalui wawancara langsung yang dilakukan dilapangan dan dokumentasi untuk gambaran umum dari Kampung Mesjid Bendahara. Untuk pendukung sumber primer ini peneliti menggunakan buku-buku, jurnal dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Untuk teknik analisis datanya peneliti melakukan dengan cara mengumpulkan data dari hasil lapangan melalui wawancara dengan masyarakat Kampung Mesjid Bendahara sesuai dengan permasalahan, lalu peneliti akan menganalisis dengan sumber-sumber pendukung yang dapat memecahkan permasalahan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa akad bagi hasil yang terjadi di Kampung Mesjid Bendahara merupakan akad bagi hasil mudharabah, yaitu mudharabah mutlaqah. Akan tetapi dalam praktiknya shahibul mal tidak memenuhi kewajibannya dalam hal permodalan yang seharusnya diberikan kepada si mudharib selama pengelolaan modal, yang mana modal tersebut merupakan modal berupa barang yaitu seekor lembu yang masih membutuhkan biaya-biaya dalam hal perawatan, pakan, penyuntikan dan lain sebagainya. Namun karena praktik akad bagi hasil pemeliharaan lembu yang terjadi di Kampung Mesjid Bendahara mengikuti adat kebiasaan yang berkembang di masyarakat dan kedua belah pihak menyepakatinya maka akad bagi hasil ini dibolehkan. Adat kebiasaan yang terjadi di Kampung Mesjid Bendahara merupakan adat (‘urf) yang shahih karena tidak bertentangan dengan dalil syara’.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I: Dr. H. M. Suhaili, Lc, MA Pembimbing II: Adelina Nasution, MA |
Uncontrolled Keywords: | FIQH MUAMALAH, PEMELIHARAAN LEMBU |
Subjects: | Hukum Islam > Muamalah |
Divisions: | Fak. Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah) |
Depositing User: | mrs Editor Pustaka |
Date Deposited: | 15 Jan 2019 03:01 |
Last Modified: | 15 Jan 2019 03:01 |
URI: | http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/1561 |
Actions (login required)
View Item |