WIRDA HAIRANI, 2022013054 (2018) PROBLEMATIKA MEDIASI DALAM KASUS PERCERAIAN DI MAHKAMAH SYAR'IYAH LANGSA. Skripsi thesis, IAIN LANGSA.
|
Text
WIRDA HAIRANI.2022013054.AS.2015-A.pdf Download (337Kb) | Preview |
Abstract
Penelitian ini ingin melihatproblematika mediasi dalam kasus perceraian di Mahkamah Syar’iyah Langsa. Prosedur pelaksanaan mediasi di pengadilan sebagaimana yang di atur dalam PERMA Nomor 02 Tahun 2003 ternyata ditemukan permasalahan yang bersumber dari PERMA itu sendiri. Kemudian MA merevisi PERMA Nomor 02 Tahun 2003 dengan PERMA Nomor 01 Tahun 2008. Setelah cukup lama berjalannya ternyata PERMA Nomor 01 Tahun 2008 ada kekuranganya yaitu prosedur mediasi di pengadilan belum optimal memenuhi kebutuhan pelaksanaan mediasi yang lebih berdayaguna dan mampu meningkatkan keberhasilan mediasi di pengadilan, maka Mahkamah Agung memutuskan untuk menerbitkan peraturan terbarunya lagi yaitu PERMA Nomor 01 Tahun 2016. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mekanisme mediasi di Mahkamah Syariyah Kota Langsa? dan Apasaja problematika mediasi dalam kasus perceraian di Mahkamah Syariyah Kota Langsa?.Peneliti ini menggunakan jenis penelitian hukum Islam sosiologis, hukum dikonsepkan sebagai pranata sosial yang secara riil dikaitakan dengan variabel-variabel sosial yang lain. Apabila hukum sebagai gejala sosial yang empiris sifatnya, dikaji sebagai variabel bebas/ sebab yang menimbulkan pengaruh dan akibat dari berbagai aspek kehidupan sosial. Pengumpulan data menggunakanteknik studi dokumen, pengamatan/ observasi, dan wawancara/ interview.Hasil penelitian menunjukan bahwa mekanisme kerja yang tidak sesuai dengan peraturan perundang –undangan. Ada beberapa tata kerja dan peraturan di mahkamah syar’iyah langsa yang berbeda dari PERMA.Dari hasil penelitian ini didapati bahwa ada beberapa problematika mediasi diantaranya 1) kualitas Hakim yang di tunjuk sebagai mediator belum memadai dan tidak tersedianya mediator profesional yang memiliki waktu lebih banyak dari pada Hakim yang menjadi mediator, 2) Waktu yang tidak dimanfaatkan secara maaksimal, 3) Kepatuhan para pihak yang sangat rendah menjadi salah satu faktor yang membuat Mahkamah Sayar’iyah Langsa kesulitan dalam menerapkan PERMA yang sebagaimana seharusnnya, salah satunya tentang ‘Iktikad baik’ besarnya kisaran biaya dikarenakan hal tersebut membuat masyarakaat keberatan terhadap peraturaan yang sudah dikeluarkan oleh Mahkamah Agung tersebut, dan 4) Ketidakpeduliannya masyarakat pada mediasi. Mereka mengangap mediasi sebagai pelengkap untuk menyelesaikan sengketa mereka dalam proses persidangan di Mahkamah Syar’iyah Langsa.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I: Dr. Zulfikar, MA Pembimbing II: Syawaluddin Ismail, Lc.MA |
Uncontrolled Keywords: | MEDIASI, PERCERAIAN |
Subjects: | Hukum Islam > Fiqih Hukum Islam > Munakahat Hukum Islam > Fiqih > Cerai > Mediasi |
Divisions: | Fak. Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga Islam) |
Depositing User: | mrs Editor Pustaka |
Date Deposited: | 16 Nov 2018 02:59 |
Last Modified: | 16 Nov 2018 02:59 |
URI: | http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/1361 |
Actions (login required)
View Item |