ZULKHAIRANI, 2012013067 (2016) PENGELOLAAN TANAH WAKAF SAWAH OLEH AHLI WARIS (ANALISA PANDANGAN ULAMA KAB. ACEH TAMIANG). Skripsi thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA.
|
Text
ZULKHAIRANI.2012013067.MU.2017.pdf Download (660Kb) | Preview |
Abstract
Islam telah mengajurkan bagi setiap muslim untuk mewakafkan hartanya, baik itu berupa wakaf tanah, bangunan maupun harta lainnya yang dapat dipergunakan untuk kepentingan umum. Namun demikian dari semua bentuk harta yang diwakafkan, yang sering diwakafkan adalah tanah sawah khususnya di Aceh Tamiang. Dengan adanya wakaf tanah dapat memberikan kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Maka dari itu hal yang perlu diperhatikan adalah upaya pemberdayaaan potensi wakaf harus digalakkan, untuk mencapai sasaran tersebut. Salah satunya yang sangat diperlukan pengelola atau nazhir yang profesional, amanah dan mampu melaksanakan perwakafan dengan baik dan penuh tanggung jawab. Akan tetapi sebaliknya yang terjadi di Aceh Tamiang, pengelolaan tanah wakaf itu dikelola oleh ahli waris dimana terjadi penguasaan oleh pihak ahli waris yang seakan-akan menjadi miliknya sendiri. Penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik pengelolaan tanah wakaf sawah oleh ahli waris, dan juga mengetahui bagaimana pandangan Ulama Aceh Tamiang terhadap pengelolaan tanah wakaf sawah oleh ahli waris. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara dalam mengumpulkan data. Kemudian, data tersebut dianalisis secara deskriptif melalui proses penelaahan kritis dan penyusunan secara sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengelolaan tanah wakaf selama ini yang terjadi di Aceh Tamiang berupa, tanah sawah yang sudah diwakafkan, yang seharusnya dikelola secara efektif. Maka dari itu, disini terjadi penguasaan seolah-olah tanah wakaf sawah tersebut milik ahli waris. Berdasarkan pemaparan tersebut, panitia masjid selaku mauquf ‘alaih (penerima wakaf) merasa sungkan untuk menarik tanah wakaf sawah dari pihak ahli waris, sehingga dengan berjalanyanya waktu dikhawatirkan akan terjadinya pengkaburan atau status kepemilikan dalam harta wakaf tersebut. Dalam hal lain, berdasarkan wawancara dengan Ulama MPU maupun Ulama dalam masyarakat yaitu bahwasanya pengelolaan tanah wakaf sawah yang dikelola oleh ahli waris diperbolehkan dengan syarat berdasarkan persetujuan dari pihak panitia Masjid, namun didalam pengelolaan tanah wakaf tersebut tidak dibenarkan jika ahli waris menguasainya, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa suatu penguasaan dalam harta wakaf dapat menimbulkan dampak kesenjangan sosial dalam masyarakat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I: Dr. H. Muhammad Nasir, MA Pembimbing II: Syamsul Rizal, M.S.I |
Uncontrolled Keywords: | WAKAF, AHLI WARIS |
Subjects: | Muamalat > Wakaf |
Depositing User: | mrs Editor Pustaka |
Date Deposited: | 20 Apr 2018 01:44 |
Last Modified: | 20 Apr 2018 01:44 |
URI: | http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/1273 |
Actions (login required)
View Item |