DESI MAWATI, 2022012014 (2017) PELAKSANAAN AKAD NIKAH BAGI ORANG YANG SEDANG IHRAM MENURUT MAZHAB HANAFI. Skripsi thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA.
|
Text
Skripsi.pdf Download (1665Kb) | Preview |
Abstract
Pernikahan merupakan wadah penyaluran kebutuhan biologis manusia yang wajar. Dan dalam ajaran Islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. Karena suatu masyarakat itu mengikuti hukum yang ada didalam masyarakat itu sendiri, namun aturan tersebut tidak terlepas dari Al-Qur’an dan Hadist. Begitu juga dalam masalah pelaksanaan akad nikah ketika ihram terjadinya selisih pendapat antara jumhur yang memperbolehkan akad nikah ketika ihram dan yang tidak memperbolehkannya. Maka muncullah beberapa rumusan masalah yaitu Bagaimana pandangan Mazhab Hanafi tentang pelaksanaan akad nikah bagi orang yang sedang Ihram serta Bagaimana metode istinbath hukum yang digunakan Mazhab Hanafi dalam pelaksanaan akad nikah bagi orang yang sedang ihram. Penelitian ini berbentuk penelitian kepustakaan (Library research) dengan menggunakan kitab-kitab Fiqh yang bermazhab Hanafi sebagai data primer diantaranya Kitab Al-Mabtsuth karangan Al-Syarkhasi, kitab Raddul Mukhtar Ala Daril Mukhtar karangan Ibnu Abidin, dan yang lainnya. Adapun metode yang digunakan dalam pembahasan ini adalah metode analisis, yaitu dengan menganalisa dan memahami isi maupun maksud yang terkandung didalam kitab-kitab fikih yang sangat berkaitan dengan masalah ini. Adapun Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah dimana Mazhab Hanafi memandang sah terhadap pernikahan yang dilakukan orang yang sedang ihram, baik itu laki-laki maupun perempuan. Menurut mazhab Hanafi bahwa pelaksanaan akad nikah ketika ihram yang dimaksud disini adalah akad (ijab qabul) pernikahannya, yang dianggap sah tetapi tidak boleh terjadi jima’. Selain daripada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a. yang dijadikan sebagai dalil oleh mazhab Hanafi tentang bolehnya melakukan pernikahan bagi orang yang sedang ihram mereka juga menggunakan metode Qiyas, ini dapat dilihat dimana mereka mengqiyaskan akad pernikahan orang yang sedang ihram kepada akad jual beli dimana akad nikah tersebut sah hanya saja tidak boleh melakukan jima’ namun boleh melakukan pernikahan dan akad (ijab qabul) nya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I: Sitti Suryani, Lc, MA Pembimbing II: Syawaluddin Ismail, Lc, MA |
Uncontrolled Keywords: | NIKAH, IHRAM, MAZHAB HANAFI |
Subjects: | Hukum Islam > Munakahat Hukum Islam > Haji |
Divisions: | Fak. Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga Islam) |
Depositing User: | mrs Editor Pustaka |
Date Deposited: | 05 Mar 2018 04:09 |
Last Modified: | 05 Mar 2018 04:09 |
URI: | http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/1185 |
Actions (login required)
View Item |