ROSLIA PUSPITA SARI, 2012012197 (2016) METODE ISTINBATH HUKUM FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) NO. 1 TAHUN 2003 TENTANG HAK CIPTA. Skripsi thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI COT KALA LANGSA.
|
Text
READY.pdf Download (381Kb) | Preview |
Abstract
Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tindak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada saat ini pelanggaran hak cipta telah sampai pada tingkat sangat meresahkan dan merugikan banyak pihak, terutama pemegang hak cipta, negara dan masyarakat. Maka dengan itu komisi fatwa MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang status hukum islam mengenai hak cipta, untuk dijadikan pedoman oleh umat Islam dan pihak-pihak yang memerlukan. Hak cipta yang mendapatkan perlindungan hukum Islam adalah hak cipta atas ciptaan yang tidak bertentangan dengan hukum Islam. Dan setiap bentuk pelanggaran terhadap hak cipta terutama pembajakan, merupakan kezaliman yang hukumnya adalah haram. Disini ada permasalahan yang dimaksud untuk mengetahui bagaimana metode istinbath hukum yang digunakan fatwa MUI dalam menetapkan fatwa tentang hak cipta. Adapun metode yang digunakan yaitu metode deskriptif analisis yang menekankan pada pemberian sebuah gambaran baru terhadap data yang telah terkumpul. Dan untuk mengumpulkan data menggunakan metode dokumentasi berupa jurnal, majalah, artikel dan lainya. Data primer yang dari sumber utamanya yaitu data yang diperoleh langsung pada buku himpunan fatwa MUI Indonesia dan data sekundernya berupa buku-buku yang ada relevansinya dengan hak cipta. Dengan demikian hak cipta sebagai hak eksklusif bagi para pencipta dan setiap pelanggaran atau pembajakan terhadap hak cipta termasuk menggunakan, menjiplak, mengungkapkan, membuat, memakai, menjual,mengedarkan, memalsukan, tanpa izin merupakan kezaliaman yang hukumnya haram.MUI dalam mengistinbatkan hukum mengenai perlindungan Hak Cipta menggunakan Al-Qura’an, Hadist dan sunnah. Tetapi dalam persoalan Hak Cipta tidak terdapat dalam al-Qur'an dan juga hadits, maka metode istinbath hukum MUI dalam menetapkan fatwa Hak Cipta yaitu menggunakan qiyas dan MUI mengqiyaskan pembajakan terhadap Hak Cipta diqiyaskan dengan memakan harta orang lain secara bathil, untuk itu ayat-ayat dan juga hadits yang digunakan MUI tersebut hanya menjelaskan tentang perintah agar kita tidak memakan harta orang lain secara batil (tanpa hak) dan mendorong berbuat merugikan harta maupun hak orang lain yang bukan menjadi hak kita, kecuali dengan jalan jual beli yang telah diatur dalam Islam. Dan juga berdasarkan kepada Maslahah Mursalah. Selama proses penemuan karya tersebut dapat dimasukkan dalam golongan harta kekayaan yakni kekayaan intelektual. Sehingga sudah selaknya dilindungi karena melindungi temuan baru berarti melindungi harta yang sifatnya fisik atau dalam Islam disebut hak milik.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I: Dr. Zulkarnain, MA Pembimbing II: Adelina Nasution, MA |
Uncontrolled Keywords: | METODE ISTINBATH, HAK CIPTA |
Subjects: | Hukum Islam > Fikih dari Berbagai Faham > Fatwa Ulama Hukum Islam > Fikih dari Berbagai Faham |
Divisions: | Fak. Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah) |
Depositing User: | mrs Editor Pustaka |
Date Deposited: | 15 Dec 2017 03:42 |
Last Modified: | 15 Dec 2017 03:42 |
URI: | http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/1056 |
Actions (login required)
View Item |