SITI RAHMI, 2012012209 (2016) INTEGRASI TEKNOLOGI DAN FIKIH ( ANALISIS TERHADAP BAI' AL-MU'ATHAH). Skripsi thesis, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI COT KALA LANGSA.
|
Text
READY.pdf Download (381Kb) | Preview |
Abstract
Seiring dengan majunya perkembangan teknologi kini dalam dunia perdagangan telah melahirkan model-model transaksi baru. Teknis pelaksanaannya tidak lagi menggunakan “ijab dan qabul”, melainkan sudah dapat digantikan dengan mesin-mesin otomatis. Transaksi jual beli seperti ini dalam bahasa fikih disebut dengan “bai’ al-mu’athah” (jual-beli mu’athah). Jual beli sistem mu’athah merupakan salah satu dari semakin berkembangnya dunia perdagangan. Sehingga kita yang hidup di zaman modern ini tidak dapat menghindari kemajuan dan perkembangan di era modern ini. Oleh karena itu, pembahasan mengenai integrasi teknologi dan fikih khususnya dalam jual beli mu’athah sangat diperlukan. Agar kita dapat mengetahui keabsahan bertransaksi secara modern. Permasalahan pokok yang menjadi fokus penelitian adalah: 1) Bagaimana konsep bai’ al-mu’athah menurut ulama fikih? 2) Bagaimana pandangan ulama fikih tentang jual beli mu’athah dan relevansinya dengan perkembangan teknologi dalam transaksi jual beli? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep bai’ al-mu’athah menurut ulama fikih serta menganalisis relevansi pandangan mereka dengan perkembangan teknologi dalam transaksi jual beli. Penelitian ini merupakan penelitian hukum Islam yang bersifat normatif, yaitu penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukum dari sisi normatifnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, yaitu menguraikan data yang terkait dengan pemikiran ulama fikih tentang konsep bai’ al-mu’athah dan memahami pandangan mereka. Adapun dalam menganalisa relevansi pemikiran ulama fikih dengan perkembangan teknologi, peneliti menggunakan pendekatan falsafi, yaitu pendekatan terhadap ushul fiqh dan kaidah-kaidah fikih. Dalam mengolah dan menganalisa data, penulis menggunakan lima metode, yaitu: 1) Mengumpulkan dan melakukan reduksi data, terutama yang berhubungan dengan bai’ almu’athah, 2) Mengklasifikasi data yang terkumpul, 3) Memberikan kode antar kelas data, 4) Menafsirkan data yang terkumpul dan 5) Menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Konsep bai’ al-mu’athah menurut definisi beberapa ulama fikih adalah jual beli yang dilakukan oleh dua orang dengan perbuatan langsung tanpa menggunakan ijab dan qabul. 2) Para fuqaha berbeda pendapat mengenai keabsahan jual beli mu’athah. Mazhab Hanafi, Maliki, dan Hanbali berpendapat bahwa jual beli mu’athah hukumnya sah. Sedangkan mazhab Syafi’i berpendapat bahwa hukum jual beli mu’athah tidak sah. Akan tetapi, ulama Syafi’iyah, seperti Imam Nawawi, membolehkan dilakukannya jual beli dengan perbuatan (mu’athah) dengan landasan adat kebiasaan (‘urf). Pendapat yang menyatakan sahnya jual beli mu’athah lebih relevan dengan perkembangan teknologi saat ini dibanding dengan pendapat mazhab Syafi’i. Pemikiran mazhab Syafi’i tidak relevan lagi apabila diaplikasikan dalam suatu transaksi yang menjadi kebiasaan di era modern saat ini.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I: Dr. Zulfikar, MA Pembimbing II: Syawaluddin Ismail, Lc, MA |
Uncontrolled Keywords: | FIKIH, INTEGRASI, BAI' AL-MU'ATHAH |
Subjects: | Hukum Islam > Fiqih Muamalat > Jual Beli |
Divisions: | Fak. Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah) |
Depositing User: | mrs Editor Pustaka |
Date Deposited: | 15 Dec 2017 02:37 |
Last Modified: | 15 Dec 2017 02:37 |
URI: | http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/1055 |
Actions (login required)
View Item |