SRI INDAYANI, 20220100474 (2016) PRAKTIK PERCERAIAN DI LUAR PENGADILAN PADA MASYARAKAT DESA ALUR MANIS KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG. Skripsi thesis, IAIN ZAWIYAH COTKALA LANGSA.
|
Text
READY.pdf Download (159Kb) | Preview |
Abstract
Pernikahan tidak selalu berjalan sebagaimana mestinya, selalu ada baterah rumah tangga yang mengalami permasalahan baik gangguan yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam. Karena hal tersebut perceraian terkadang tidak bisa di hindari, tidak sedikit keluarga yang mengambil jalan perceraian. Namun ada beberapa keluarga di Desa Alur Manis yang melakukan perceraian di luar Pengadilan. Oleh karena itu pada skripsi akan dianalisi perilaku perceraian di luar Pengadilan Agama yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Desa Alur Manis, serta memberikan solusi mana yang lebih baik perceraian di luar atau di dalam Pengadilan Agama. Tujuan penulisan skripsi ini ialah untuk mengetahui proses perceraian di luar Pengadilan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Alur Manis dan secara khusus menjelaskan penyebab masyarakat melakukan perceraian di luar Pengadilan serta menjelaskan dampak-dampak yang akan terjadi terhadap perceraian di luar Pengadilan serta dapat mengetahui mana yang lebih baik antara perceraian di luar dan perceraian di dalam Pengadilan Agama. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini ialah melalui penelitian lapangan atau field reseach dengan mengumpulkan, mewawancarai dan mempelajari fenomena perceraian di luar Pengadilan Agama serta memilih beberapa buku yang berhubungan dengan judul skripsi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses perceraian yang dilakukan oleh pelaku adalah dengan mengucapkan kata thalaq baik hanya disaksikan oleh suami istri tersebut, maupun di saksikan oleh pihak keluarga atau tetangga dan di tinggal begitu saja oleh suaminya. Sedangkan yang menjadi penyebab terjadinya perceraian di luar Pengadilan Agama adalah faktor ekonomi, kurangnya kesadaran hukum, jarak tempuh ke Pengadilan dan prosedur yang memakan waktu lama. Pelaksanaan perceraian pada masyarakat Desa Alur Manis yang dilakukan di luar Pengadilan dalam Hukum Islam tidak ada pertentangan dengan hukum tersebut, sehingga perceraiannya tetap dianggap sah. Sedangkan dalam Kompilasi Hukum Islam perceraian yang dilakukan di luar Pengadilan dianggap tidak sah secara hukum yang berlaku di Indonesia . Karena tidak sesuai dengan ketentuan perceraian yang telah di atur dalam KHI pasal 115. Dampak yang diakibatkan dari adanya perceraian di luar Pengadilan pada masyarakat Desa Alur Manis dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif. Dampak positif yang di dapat yaitu kedua belah pihak bisa cepat berpisah dari pasangannya tanpa harus menunggu-nunggu lagi sebagaimana proses yang dilakukan di Pengadilan. Sedangkan dampak negatif yang didapat yaitu kedua belah pihak tidak memiliki kekuatan hukum tetap dari perceraian yang mereka lakukan, tidak terpenuhinya hak-hak istri dan anak, serta apabila ada sengketa mengenai harta kedua belah pihak tidak bisa mengajukan gugatan ke Pengadilan. Hal tersebut mengidentifikasikan bahwa adanya ketidaksesuaian dengan kaidah Hukum Islam tentang penerapan Hukum Islam yang menyebutkan bahwa penerapan Hukum harus dapat meraih kemaslahatan dan menolak kemudharatan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I: Anizar, MA Pembimbing II: Akmal, S.H.I, M.E.I |
Uncontrolled Keywords: | CERAI |
Subjects: | Hukum Islam > Fiqih > Cerai Hukum Islam > Fiqih Hukum Islam > Aspek Fiqih Lainnya Hukum Islam > Munakahat |
Divisions: | Fak. Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga Islam) |
Depositing User: | mrs Editor Pustaka |
Date Deposited: | 18 Oct 2017 08:20 |
Last Modified: | 18 Oct 2017 08:20 |
URI: | http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/1012 |
Actions (login required)
View Item |