KHAIRATUN MARATI, 2022010014 (2016) PRAKTIK MENGGOTONG PENGANTIN WANITA DALAM WALIMATUL URSY DI TINJAU MENURUT HUKUM ISLAM STUDI DESA PANTAI CEMPA KECAMATAN BANDAR PUSAKA KABUPATEN ACEH TAMIANG. Skripsi thesis, IAIN ZAWIYAH COTKALA LANGSA.
|
Text
READY.pdf Download (551Kb) | Preview |
Abstract
Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhananyang Maha Esa. Pernikahan juga memang merupakan kebutuhan biologis seseorang untuk meneruskan keturunan, tentunya setelah pernikahan ini akan diadakan acara walimatul ‘ursy, dalam kegiatan ini biasanya bayak dilakukan sesuai dengan hukum islam maupun sesuai dengan ketentuan adat kebiasaan masyarakat setempat, salah satu kebiasaan masyarakat adalah dengan cara menggotong/jolang pengantin. Setelah jarak para pengantin ± 20-30 meter dari tempat acara, pengantin akan digotong oleh beberapa pemuda dan diletakkan dibahu mereka Fenomena seperti itu terjadi Di Desa Pantai Cempa Kecamatan Bandar Pusaka Kabupaten Aceh Tamiang. Dari permasalahan di atas maka penulis mengambil sebuah permasalahan yang menjelaskan tentang bagaimana praktek menggotong dalam acara walimatul ‘ursy pada masyarakat Di Desa Pantai Cempa Kecamatan Bandar Pusaka Kabupaten Aceh Tamiang dan bagaimana tinjauan hukum Islam tentang menggotong pengantin wanita dalam walimatul ‘ursy di Desa Pantai Cempa Kecamatan Bandar Pusaka Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini adalah penelitian lapangan deskriptif-kualitatif, penelitian ini dilakukan dengan cara terjun ke lokasi penelitian meninjau secara aktif untuk meneliti objek penelitian. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa langkah yaitu, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan cara mencari konsep-konsep, teori-teori, pendapat-pendapat atau penemuan-penemuan yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang diteliti. Wawancara adalah metode tanya jawab secara langsung kepada informan atau responden. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik menggotong (jolang) memang dilakukan dari kebiasaan nenek moyang dalam setiap kali acara, para pengantin akan digotong oleh para pemuda yang masih lajang, bagi para penggotong pengantin perempuan akan dilapisi kain terlebih dahulu di bahu barulah pengantinnya duduk agar tidak bersentuhan langsung, kegiatan ini dilakukan dalam benuk memuliakan para pengantin karena telah menikah sesuai dengan ketentuan hukum Islam dalam artian tidak dinikahkan karena zina karena bagi para pezina kegiatan tersebut tidak akan dilaksanakan. Dan pandangan hukum Islam terhadap praktik menggotong memang beluam ada yang menjelaskan secara mendetail dan jelas, namun dalam Al-Qur’an suarat AnNisa ayat 43 menerangkan ada yang menjelaskan agar tidak bersentuhan dengan wanita yang bukan mahramnya, selanjutnya ada juga ayat-ayat yang lain yang menerangkan untuk menjauhi zina.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I: Azwir, MA Pembimbing II: Mariadi, M.H.I |
Uncontrolled Keywords: | WALIMATUL URSY |
Subjects: | Hukum Islam > Munakahat |
Divisions: | Fak. Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga Islam) |
Depositing User: | mrs Editor Pustaka |
Date Deposited: | 17 Oct 2017 03:31 |
Last Modified: | 17 Oct 2017 03:31 |
URI: | http://digilib.iainlangsa.ac.id/id/eprint/1002 |
Actions (login required)
View Item |